Jumat, 30 November 2007

Guru Harus Ciptakan Suasana Yang Kondusif

Jakarta, 21/11 (Pinmas) - Guru yang baik adalah yang bisa menciptakan suasana belajar yang kondusif. Jika suasana itu tidak dilakukan, maka hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Pendapat ini disampaikan Yuwono A. MA, saat mempresentasikan karya ilmiahnya dihadapan para dewan juri pada acara “Presentasi Nominator Lomba Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru Madrasah Ibtidaiyah se Indonesia di Jakarta, Rabu (20/11).

“Jadi kondisi belajar yang tidak mendukung tidak akan menghasilkan seperti yang diinginkan, karena itu guru harus menciptakan kondisi belajar yang kondusif,” katanya.

Yuwono yang juga Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sudagaram Wonosobo, Jawa Tengah ini menjadi nominator 10 besar dengan judul karya tulisnya “Peranan Emosi Positif Anak Terhadap Hasil Belajar di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah”.

Sementara itu, peserta karya tulis ilmiah lain, Komsiah S, SPd mempresentasikan karya berjudul “Pengaruh Eksistensi KKG – MI Kec. Ngunut Terhadap Peningkatan Kualitas Hasil Belajar Siswa MI” berkeinginan menunjukkan prestasi madrasah di masyarakat. Karena menurut dia, selama ini lulusan madrasah masih dianggap tidak mampu bersaing denganllusan sekolah umum.

Komsiah menyoroti kondisi madrasah di Kecamatan Ngunut yang guru PNS-nya hanya 30 persen. Guru yang tamat SLTA atau PGA masih ada yakni ada 6 persen, Tamat D2 ada 52 persen dan S1 ada 42 persen. Ia pun merasakan dengan adanya KKG di Ngunut pengaruhnya cukup signifikan.

Dalam pada itu Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, Abdul Malik M. Tohatuanaya mengungkapkan para peserta merupakan guru madrasah ibtidaiyah yang mengajar di negeri maupun swasta. “Lomba ini guna mendorong para guru untuk tidak hanya mengajar tapi juga mampu menulis karya ilmiah dengan baik,” katanya.

Dijelaskan, dari hasil seleksi makalah sebanyak 345 makalah oleh Tim Juri yang dipimpin Prof Dr Rusdy Muchtar- dari LIPI ditetapkan 50 karya ilmiah untuk diseleksi lagi. “Dari 50 itu kemudian tim juri menetapkan 10 karya terbaik yang nantinya dapat penghargaan,” kata Malik. (ks)

Melihat Monumen Sepeda “Nabi Adam”

Jeddah, 23/11 (Pinmas) - Di kawasan Al Mawadi jantung Kota Jeddah terdapat tugu sepeda berukuran cukup besar. Tingginya lebih dari 5 meter, konon monumen sepeda tersebut banyak disebut "sepeda Nabi Adam." Begitulah adanya, itu fakta dan nyata bahkan gambarnya sempat diabadikan wartawan MCH saat melintas dikawasan padat lalu lintas saat menuju bandara King Abdul Azis Jeddah.

ttp://www.depag.go.id/index.php?menu=news&opt=detail&id=1104