Seorang cowok siswa SMU rela tiap minggu mendatangi ceweknya untuk 'apel' ato bahkan tiap hari menjemput dan mengantar pulang sekolah. Dia rela menyisihkan, menghabiskan, ato bahkan meminta tambahan jatah uang jajan demi 'kekasih hati'nya. Bila malem minggu, waktunya ngapel, hujan deras pun bukan halangan untuk datang ngapel. Apapun akan dilakukan demi membahagiakan pasangannya. Coba tanya pada si cowok kenapa ia rela berkorban demikian banyak?, aku tebak si cowok akan bilang karena cinta, karena dia sayang pada si cewek.Seorang pemuda yang sedang 'naksir' gadis akan berusaha bebagai macam cara untuk mendapatkan simpati dari si gadis. Telpon tiap hari menanyakan kabar si gadis. SMS tiap jam2 makan untuk menanyakan sudah makan apa belom?, atau jam2 menjelang tidur untuk mengucapkan selamat tidur. Memberi hadiah tanda kasih, dan usaha lainnya. Ketika ditanya kenapa?, dia jawab karena cinta dan demi cinta. Benarkah demikian??.Sejauh yang saya ketahui (aku nggak ingat sumbernya, silahkan anda cari2 referensi sendiri :-)) manusia punya sifat dasar egois. Jika anda tidak percaya, coba anda sebutkan nama teman2 anda waktu kecil. Pasti anda sebutkan temen2 yang akrab dengan anda. Anda hanya ingat teman2 yang menguntungkan anda. Contoh lain, prosesi wisuda anda (S1 misalnya, jika anda pernah mengalaminya). Jika ada orang yang bertanya apa yang menurut anda paling menarik dari prosesi itu? apakah sambutan rektor, pengumuman para lulusan terbaik tiap fakultas atau kah syukuran bareng teman2 wisudawan?. Maka aku yakin anda akan menjawab acara yang bersentuhan dengan kepentingan anda, jika anda lulusan terbaik maka bisa jadi hal itu adalah ketika anda menerima ijazah dari rektor langsung, atao jika anda adalah wisudawan/wati yang biasa2 saja maka bisa jadi hal itu adalah saat menerima ijazah dari dekan ato mungkin saat bapak/ibu atau teman2 memberi ucapan selamat karena anda merasa hari itu hari yang sangat sepesial. Tapi, apakah anda peduli dengan siapa dan bagaimana lulusan terbaik fakultas ato bahkan universitas?, hmm .. aku kok tidak yakin.Kepada para gadis, jika ada seorang pemuda datang pada anda. Kemudian dia mengatakan dia cinta, sayang dan peduli pada anda, dia rela berkorban demi kebahagiaan anda, apakah anda akan percaya?. Tidakkah anda berfikir bahwa bisa jadi si pemuda tidak sungguh2 mencintai anda?. Bisa jadi dia lebih peduli pada kebutuhannya akan orang yang mau jadi teman curhat, ato biar nggak selalu diejek temen2nya k terus menjomblo, ato yang lebih buruk lagi k dia mencintai anda hanya k alasan penampilan fisik semata.Wahai para pemuda, jika anda mencintai seorang gadis dan ternyata cinta anda diterima. Percayakah anda jika dia (si gadis) juga sungguh2 mencintai anda?. Tidakkah anda berfikir bahwa dia menerima anda karena harta atau kegantengan anda semata? atau gengsi k status sosial anda yang tinggi?. Atau bisa jadi k dia tidak punya pilihan lain yang lebih baik?, ato lebih buruk lagi dia (pura2) menerima anda biar gebetannya cemburu .. ;))Ada dialog yang sangat menarik antara Rosulullah SAW dengan Umar bin Khattab ra"Wahai umar, siapakah orang yang paling engkau cintai?" tanya Rosulullah SAW"Ya Rasulullah, sungguh engkau adalah orang yang paling aku cintai. Melebihi harta dan keluargaku, kecuali diriku sendiri" jawab umar"Wahai umar, katakan bahwa engkau mencintaiku melebihi harta, keluarga dan dirimu sendiri" pinta Rosul"Wahai Rasulullah, saksikanlah bahwa sesungguhnya aku mencintaimu melebihi harta, keluarga dan diriku sendiri".Jika ummar bin khattab ra saja pada mulanya lebih mencintai diri sendiri dari pada Rosulullah SAW, maka mungkinkah ada seseorang yang lebih mencintai orang lain dari pada dirinya sendiri?. Mungkinkah ada seseorang yang rela mengorbankan segalanya demi cintanya pada orang lain?, apalagi jika cintanya itu adalah cinta semu?. Dan jika berbicara tentang kisah cinta, maka tiada yang lebih indah dari kisah cinta para Nabi dan Rosul serta para sahabatnya. Kisah cinta Rosulullah SAW dan Khadijah adalah teladan yang indah tentang bagaimana kita memanage cinta. Cinta yang dilandasi pada cinta Ilahi dengan menjaga keluhuran budi dan mengokokohkan da'wah Islam.Maka, cinta apakah yang kita punya dan harapkan?? Wallahu a'lam bish shawabKatakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.3:31)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar